Monday, April 22, 2013

IBUKU ADALAH PEREMPUAN HEBAT

Waktu begitu cepat, serasa baru kemarin aku berlarian di halaman rumah, terjatuh dan menangis, ibuku tergopoh-gopoh menghampiriku, menolongku untuk berdiri, aku meraung-raung kesakitan diatas gendongannya. Slide itu tiba-tiba berputar kembali, seakan-akan nyata kembali. Semua memory indah itu masih tersimpan rapi dalam benakku. Rumah yang begitu ramai dengan tangisan dan tawaku sekarang menjadi sepi karena penduduknya hanya dua orang, ayah dan ibu.

Kini aku bukan anak-anak lagi yang selalu digendongnya tapi aku sudah menjadi gadis yang dewasa. Seiring dengan waktu, intensitas pertemuanku dengan orang tuaku semakin jarang, aku lebih banyak fokus pada aktivitasku. Aku sering merindukan masa kanak-kanak yang indah sepanjang waktu bersama ibu tercinta. Ibuku adalah perempuan yang tangguh, keras dan lembut terhadap anak-anaknya.

Saat aku terjatuh meski marah-marah tapi aku tetap digendongnya hal ini membuktikan bahwa seberapa besar dia marah padaku tetap saja rasa sayangnya jauh lebih besar. Beliau penuh perhatian, ketika aku belum makan dia akan menyuapiku, aku masih teringat setiap berangkat sekolah aku selalu disuapinya meski aku sudah besar karena aku adalah tipe anak yang sangat bandel apabila disuruh makan. Di waktu pagi yang paling diutamakan adalah sarapan kami berdua, lauk yang paling utama dan menjadi menu wajib adalah telur ceplok ayam kampung setengah matang dan segelas susu, keduanya selalu ada setiap hari. Ibuku sangat memperhatikan gizi bagi kedua putrinya, bukan makanan mewah tapi menu sederhana yang menyehatkan.
Ibuku selalu marah jika nilai raporku jelek atau menurun dari yang kemarin, kemarahan inilah yang memacuku untuk berusaha menjadi yang lebih baik lagi. Kemarahan beliau adalah bukti sayangnya beliau terhadap anak-anaknya karena dengan demikian kami menjadi tahu bahwa apa yang dilakukannya itu adalah untuk membuat kami semakin maju dan menjadi orang yang sukses.

Ibuku memilki cita-cita yang tinggi untuk puterinya, beliau berharap bisa melihat anaknya menjadi orang yang lebih baik dari dirinya dan bisa menjadi orang yang mulia di dunia dan di akhirat , do'a ini yang selalu beliau panjatkan tiap kali berdo'a.

Kini kami telah dewasa dan menjadi orang yang alhamdulillah sesuai dengan cita-cita ibuku. Aku berdiri saat ini disini adalah semuanya karena ibuku. Mendidikku setiap hari tidak mengenal lelah, menggemblengku dengan keras kadang-kadang aku menangis dan aku berpikir bahwa beliau itu jahat sekali padaku, tapi saat ini aku tahu jawabannya semua itu beliau lakukan untuk membuat kami menjadi orang yang bisa sukses.
Ibu, hingga dewasa ini aku masih sering menyakitimu, jarang mengunjungimu, jarang bertegur sapa lewat telepon hingga membuat dirimu khawatir padaku, maafkan aku ibu jika sampai saat ini aku masih bersikap kanak-kanak belum bisa dewasa. Ibuku, orang yang senantiasa ada untukku apapun keadaannya, ibuku adalah wanita yang luar biasa untukku. Terima kasih ibu atas segalanya, terutama do'a-do'a yang engkau panjatkan untukku. Love u mom...

No comments:

Post a Comment