Monday, April 22, 2013

orang dekat rumah

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam mengarungi kehidupan ini. Tentu yang banyak berinteraksi adalah orang yang berada di dekat kita. Dalam keluarga orang yang paling dekat adalah penghuni satu rumah sedangkann jika dalam bermasyarakat adalah tetangga, tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita. Jika kita tinggal jauh dari keluarga pastilah tetangga bagaikan saudara karena andil tetangga dalam kehidupan kita cukup besar. Menurut Imam Hasan AL-Bashri, orang yang terkategori tetangga adalah mencakup 40 orang di sekitar kita, 40 orang di depannya, 40 orang di belakangnya, dan 40 rumah di samping kanan dan kirinya.
Memiliki tetangga yang baik sangat menyenangkan tapi tak selamanya orang itu baik karena banyak dijumpai tetangga yang buruk perangainya, tentu ini sangat menjengkelkan sekali. Untuk itu perlu memilih wilayah yang baik jika bertempat tinggal. "Diantara kebahagiaan seorang muslim adalah memiliki rumah yang luas, tetangga yang baik dan kendaraan yang nyaman." (HR.Bukhari)
Mendapatkan tetangga yang baik itu sangat menyenangkan sekali tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita menjadi orang yang baik dan menyenangkan bagi tetangga kita. Oleh sebab itu, hormati tetangga, hargai mereka dan jaga hak-hak mereka agar tercipta rasa sayang diantara kita. Tampakkan wajah yang berseri-seri jika menjumpai mereka.
Keluarga muslim adalah keluarga yang memiliki segudang etika dalam bertetangga. Rasulullah saw, bersabda : "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia memuliakan tetangganya".(HR.Bukhari). Bukan sekali dua kali malaikat Jibril mengingatkan Rasulullah saw agar berbuat baik pada tetangga, sampai-sampai Rasulullah saw menyangka tetangga termasuk dalam ahli waris. Rasulullah membenci orang yang suka menyakiti hati tetangganya baik itu melalui perkataan atau perbuatan. Suatu ketika, para sahabat mengadukan perilaku dua orang wanita yang berbeda pada tetangga mereka.
"Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang bangun pada malam hari (sholat tahajjud) dan berpuasa pada siang hari. Dia juga berbuat baik dan bersedekah. Akan tetapi, Ia suka menggangu tetangga dengan lidahnya. Rasulullah saw menjawab, "Tidak ada kebaikan bagi dirinya, dia adalah penduduk neraka." Lalu, mereka berkata lagi, "Ada seorang wanita yang lain yang melakukan sholat fardhu, bersedekah dan tidak pernah menggangu tetangganya. Rasulullah saw menjawab, "Dia adalah bagian dari penduduk surga. (HR.Bukhari).
Berdasarkan hadits diatas, sia-sialah sholat, sedekah dan perbuatan baik kita jika tidak berbuat baik pada tetangga. Na'udzu billahi min dzalik, kalau sampai kita di juluki si pahit lidah karena ucapan kita bikin bete orang lain. Sungguh sangat besar arti dari bertetangga sampai-sampai amal ibadah kita jadi sia-sia jika menyakiti tetangganya. Berbuat jahat pada tetangga dosanya jauh lebih besar daripada berbuat jahat pada yang lain. Sabda Rasulullah saw, "Berzinanya seseorang dengan sepuluh wanita lebih ringan dosanya daripada Ia berzina dengan seorang wanita yang menjadi tetangganya. Kemudian Rasulullah juga berkata, "Seseorang yang mencuri dari sepuluh rumah lebih ringan dosanya daripada jika Ia mencuri dari satu rumah tetangganya."
Allah begitu memuliakan tetangga sampai-sampai sedemikian besarnya Allah menjaga hak-hak tetangga dan balasan yang kita lakukan dari perbuatan buruk sungguh luar biasa pedihnya. Rasulullah saw berkata, "Berapa banyak tetangga yang terikat dengan tetangganya pada hari kiamat dan berkata, "Ya Rabb, tetanggaku ini menutup pintunya dariku dan menghalangiku untuk mengenalnya." Jangan sampai kita mendapatkan siksa yang pedih dikarenakan sikap kita yang tidak mau bergaul dengan tetangga. Di dunia menjadi bahan pembicaraan orang lain di akhirat mendapatkan siksa yang pedih. Na'udzu billah min dzalik.
" Setiap kebaikan merupakan sedekah. Termasuk kebaikan pula jika engkau menemui saudaramu dengan wajah berseri, dan jika engkau menuangkan air dari bejana milikmu pada bejana milik saudaramu.(HR.Ahmad dan Tirmidzi)
                          "TABASSUMUKA FII WAJHI AKHIIKA LAKA SHODAQATUN"

IBUKU ADALAH PEREMPUAN HEBAT

Waktu begitu cepat, serasa baru kemarin aku berlarian di halaman rumah, terjatuh dan menangis, ibuku tergopoh-gopoh menghampiriku, menolongku untuk berdiri, aku meraung-raung kesakitan diatas gendongannya. Slide itu tiba-tiba berputar kembali, seakan-akan nyata kembali. Semua memory indah itu masih tersimpan rapi dalam benakku. Rumah yang begitu ramai dengan tangisan dan tawaku sekarang menjadi sepi karena penduduknya hanya dua orang, ayah dan ibu.

Kini aku bukan anak-anak lagi yang selalu digendongnya tapi aku sudah menjadi gadis yang dewasa. Seiring dengan waktu, intensitas pertemuanku dengan orang tuaku semakin jarang, aku lebih banyak fokus pada aktivitasku. Aku sering merindukan masa kanak-kanak yang indah sepanjang waktu bersama ibu tercinta. Ibuku adalah perempuan yang tangguh, keras dan lembut terhadap anak-anaknya.

Saat aku terjatuh meski marah-marah tapi aku tetap digendongnya hal ini membuktikan bahwa seberapa besar dia marah padaku tetap saja rasa sayangnya jauh lebih besar. Beliau penuh perhatian, ketika aku belum makan dia akan menyuapiku, aku masih teringat setiap berangkat sekolah aku selalu disuapinya meski aku sudah besar karena aku adalah tipe anak yang sangat bandel apabila disuruh makan. Di waktu pagi yang paling diutamakan adalah sarapan kami berdua, lauk yang paling utama dan menjadi menu wajib adalah telur ceplok ayam kampung setengah matang dan segelas susu, keduanya selalu ada setiap hari. Ibuku sangat memperhatikan gizi bagi kedua putrinya, bukan makanan mewah tapi menu sederhana yang menyehatkan.
Ibuku selalu marah jika nilai raporku jelek atau menurun dari yang kemarin, kemarahan inilah yang memacuku untuk berusaha menjadi yang lebih baik lagi. Kemarahan beliau adalah bukti sayangnya beliau terhadap anak-anaknya karena dengan demikian kami menjadi tahu bahwa apa yang dilakukannya itu adalah untuk membuat kami semakin maju dan menjadi orang yang sukses.

Ibuku memilki cita-cita yang tinggi untuk puterinya, beliau berharap bisa melihat anaknya menjadi orang yang lebih baik dari dirinya dan bisa menjadi orang yang mulia di dunia dan di akhirat , do'a ini yang selalu beliau panjatkan tiap kali berdo'a.

Kini kami telah dewasa dan menjadi orang yang alhamdulillah sesuai dengan cita-cita ibuku. Aku berdiri saat ini disini adalah semuanya karena ibuku. Mendidikku setiap hari tidak mengenal lelah, menggemblengku dengan keras kadang-kadang aku menangis dan aku berpikir bahwa beliau itu jahat sekali padaku, tapi saat ini aku tahu jawabannya semua itu beliau lakukan untuk membuat kami menjadi orang yang bisa sukses.
Ibu, hingga dewasa ini aku masih sering menyakitimu, jarang mengunjungimu, jarang bertegur sapa lewat telepon hingga membuat dirimu khawatir padaku, maafkan aku ibu jika sampai saat ini aku masih bersikap kanak-kanak belum bisa dewasa. Ibuku, orang yang senantiasa ada untukku apapun keadaannya, ibuku adalah wanita yang luar biasa untukku. Terima kasih ibu atas segalanya, terutama do'a-do'a yang engkau panjatkan untukku. Love u mom...

Wednesday, March 13, 2013

BIOGRAFI SINGKAT IMAM MALIK bin ANAS



A. Nama dan Nasabnya
Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amiri bin 'Amir bin Al-Haritsi bin 'Ustman bin Hustail bin 'Amri bin Al-Haritsi, dia adalah sahabat dari sahabat Al-Himriyyu Abu 'Abdillah Al-madaniyyu yaitu imam di Madinah.


B. Kelahirannya
Imam Malik dilahirkan di Madinah pada tahun 93 H, tahun wafatnya sahabat Anas bin Malik r.a


C. Ciri-Ciri dan sifatnya
Imam Malik berperawakan tinggi, sangat besar keinginannya, kuat kemauannya, kulitnya sangat putih kemerah-merahan, pakaiannya putih bersih dan selalu menjaga penampilannya. Ahli hadits 'Abdurrahman bin Mahdi mengatakan : aku tidak pernah melihat orang yang lebih berwibawa, lebih sempurna 'aqilnya dan lebih kokoh ketaqwaannya daripada Imam Malik.


D. Kehidupan Keilmuannya dan Pujian para Ulama' Terhadapnya
Imam Malik mencari ilmu saat masih berusia belasan tahun, dia sudah memberi fatwa dan memberikan kemangkulan ilmu saat berusia 21 tahun, para ahli hadits banyak meriwayatkan hadits darinya saat dia masih muda belia, para penuntut ilmu berdatangan kepada dirinya dari berbagai penjuru di akhir kekhalifahan dari Abu Ja'far Al-Manshori (137-158 H) dan di masa kekhalifahan Harun Al-Rasyid (120-193 H).

Manusia berdesakan di majelis ilmunya, baik untuk mendengarkan kemangkulan maupun meminta fatwa. Imam Syafi'i mengatakan : ketika para ulama' di sebut maka ImamMalik adalah bintangnya. 'Abdurrahmann bin Mahdi juga mengatakan : tokoh manusia ( dalam bidang keilmuan) pada zaman itu ada empat, yaitu : Atssauri, Malik, Al-Auza'i dan Himad bin Zaid, dan aku tidak melihat seorangpun yamg lebih berakal daripada Imam Malik. Imam Bukhari menyatakan bahwa : lebih shohihnya isnad adalah : Imam Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar.


E. Kemuliaan Perilaku dan Akhlaknya
ketika Imam Malik akan duduk untuk memangkulkan hadits dia berwudlu, mandi, memakai minyak wangi, membakar buhur ( kayu wangi), menyisir jenggotnya, kemudian duduk di tempat mengajarnya dengan tenang dan penuh kewibawaan, apabila ada orang yang mengeraskan suara dalam majelisnya, maka dia memintanya seraya mengatakan : ya ayyuhal ladziina amanuu la tarfa'u ashwatikum fauqa sautinnabiyyi...(surat Al-Hujurat : 2). Dan dia tidak suka menceritakan hadits di jalan dalam keadan berdiri dan tergesa-gesa seraya mengatakan : aku ingin agar hadits yang aku ceritakan dari Rasulullah saw bisa di pahami dan jelas. Kemuliaan akhlak dan budi pekertinya tidakk diragukan lagi sehingga murid-murid Imam Malik mengambil pelajaran akhlak dan budi pekertinya lebih banyak daripada ilmunya.


F. Kehati-hatiannya dalam Berfatwa
Suatu hari Imam malik di tanya 48 pertanyaan dan dia menjawab " aku tidak tahu " dalam 32 pertanyaan, Khalid bin Khadasy berkata aku datang pada Imam Malik dengan membawa 40 pertanyaan dan dia tidak menjawab kecuali hanya 5 pertanyaan.


G. Berpegang Teguhnya pada Sunnah dan Sikap Kerasnya pada Ahli Bid'ah
Suatu hari datang seorang laki-laki pada Imam Malik, kemudian bertanya tentang suatu masalah, dan Imam Malik menjawab dengan hadits dari Rasulullah saw lalu orang tersebut berkata : kalau menurut pendapatmu bagaimana? maka Imam Malik membaca ayat (..........fal yahdzarulladiina yukhalifuuna 'an amrihi an tushiibahum fitnatun au yushiibahum 'adzaabun 'aliim) surat an-nur : 63. Imam Syafi'i menceritakan : stiap Imam Malik di datangi sebagian ahli al-ahwak atau ahli bid'ah maka dia selalu mengatakan : sesungguhnya aku berada diatas perkara yang jelas dari agamaku, adapun kamu adalah orang yang penuh dengan kearaguan maka pergilah dan bergabunglah dengan orang yang ragu-ragu sepertimu, dan Imam Malik mengusir dia dari majelisnya.


H. Teman SEjawat atau Seangkatan, Guru-Guru dan Murid-murid
Al-Imam Abu Qosim 'Abdullah Adzulagi menyatakan bahwa : imam Malik mengambil ilmu dari 900 syaikh diantaranya 300 dari kalangan tabi'in, 600 dari tabi'i tabi'un.

Guru-guru yang terkenal diantaranya : Nafi', Sa'id Al-Muqabiri, Wahab bin Kaisan, Ibnu Syihab Azzuhri, Ibnu Al-Munkadiri, 'Abdullah bin Dinar, Abu zinad, Ayyub Assuhtiyani dan banyak lagi selain mereka.

Teman-teman sejawat atau seangkatan diantaranya : Al-Auza'i, Attsauri, Al-Lais dan masih banyak lagi selain mereka, murid-muridnya yang terkenal diantaranya : 'Abdullah bin Mubarak, Yahya bin Sa'id Al-Qatan, 'Abdurrahman bin Mahdi, Sa'id bin manshuri, Yahya bin Yahya dan masih banyal lagi selain mereka.


I. Karya Tulisnya dalam Ilmu Hadits
Imam Malik memiliki karya tulis yang agung dalam bidang ilmu hadits yaitu : Kitab Al-Muwathok, dia menulisnya dalam kurun waktu 40 tahun, pada awalnya berisikan sekitar 10000 hadits yang diambil dari hadits-hadits yang diriwiyatkan oleh ahli Hijaz, kemudian dia terus menerus mencermati dan meneliti kembali isi kitab tersebut setiap tahun dan membuang darinya hingga tersisa kurang lebih 344 hadits, dan dia tambah dengan ucapan-ucapan sahabat, tabi'in dan dari orang-orang sesudah mereka serta ucapan-ucapan Imam malik sendiri.

Imam Malik mengatakan : aku telah mengajukan kitabku ini kepada 70 fuqohak dari fuqohak madinah, ternyata mereka sependapat denganku lalau aku menamakan kitabku ini "Al-Muwathok" sebagian ahli hadits memasukkan kitab Al-Muwatok dalam "Kitab Sunnah" bukan Sunnah Ibnu Majah karena di anggap kita Al-Muwathok lebih shohih daripada sunnah Ibnu Majah.

J. Beberapa Ucapan Hikmah Imam Malik

1. Kullu ahadin yukhadu min qaulihi wayutraku illa shohibu hadzal qabri

artinya : setiap orang ucapannya diambil dan di tinggalkan penghuni kuburan ini (Rasulullah saw).

2. Laa yukkhodu 'ilmu 'an arba'ah : safiitin yu'linussafaha wa in kanan arwannaasi, washoohibi bid'ati yad'uu ila hawahu, wa man yakdzibu fii hadiitsinnaasi wa in kuntu laa attahimuhu fil haditsi, wa sholihiin 'abidin faa dlilin idzaa kanaa laa yahfadzu maa yuhadditsu bihi.

Artinya : ilmu tidak pantas diambil (dipelajari) dari 4 orang :

1. orang bodoh yang jelas bodoh meskipun paling banyak riwayatnya.

2. pelaku bid'ah yang mengajak mengikuti hawa nafsunya.

3. orang yang bercerita dusta pada manusia meskipun aku tidak mencurigainya berdusta dalam hadits.

4. orang yang shalih, ahli ibadah, mempunyai keutamaan tapi tidak hafal atau menguasai terhadap apa-apa yang diriwayatkan.


K. Wafatnya
Imam Malik wafat pada 14 rabi'ul awal 179 H dalam usia 89 tahun dan disholati oleh amir Madinah 'Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim.