Wednesday, March 13, 2013

BIOGRAFI SINGKAT IMAM MALIK bin ANAS



A. Nama dan Nasabnya
Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amiri bin 'Amir bin Al-Haritsi bin 'Ustman bin Hustail bin 'Amri bin Al-Haritsi, dia adalah sahabat dari sahabat Al-Himriyyu Abu 'Abdillah Al-madaniyyu yaitu imam di Madinah.


B. Kelahirannya
Imam Malik dilahirkan di Madinah pada tahun 93 H, tahun wafatnya sahabat Anas bin Malik r.a


C. Ciri-Ciri dan sifatnya
Imam Malik berperawakan tinggi, sangat besar keinginannya, kuat kemauannya, kulitnya sangat putih kemerah-merahan, pakaiannya putih bersih dan selalu menjaga penampilannya. Ahli hadits 'Abdurrahman bin Mahdi mengatakan : aku tidak pernah melihat orang yang lebih berwibawa, lebih sempurna 'aqilnya dan lebih kokoh ketaqwaannya daripada Imam Malik.


D. Kehidupan Keilmuannya dan Pujian para Ulama' Terhadapnya
Imam Malik mencari ilmu saat masih berusia belasan tahun, dia sudah memberi fatwa dan memberikan kemangkulan ilmu saat berusia 21 tahun, para ahli hadits banyak meriwayatkan hadits darinya saat dia masih muda belia, para penuntut ilmu berdatangan kepada dirinya dari berbagai penjuru di akhir kekhalifahan dari Abu Ja'far Al-Manshori (137-158 H) dan di masa kekhalifahan Harun Al-Rasyid (120-193 H).

Manusia berdesakan di majelis ilmunya, baik untuk mendengarkan kemangkulan maupun meminta fatwa. Imam Syafi'i mengatakan : ketika para ulama' di sebut maka ImamMalik adalah bintangnya. 'Abdurrahmann bin Mahdi juga mengatakan : tokoh manusia ( dalam bidang keilmuan) pada zaman itu ada empat, yaitu : Atssauri, Malik, Al-Auza'i dan Himad bin Zaid, dan aku tidak melihat seorangpun yamg lebih berakal daripada Imam Malik. Imam Bukhari menyatakan bahwa : lebih shohihnya isnad adalah : Imam Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar.


E. Kemuliaan Perilaku dan Akhlaknya
ketika Imam Malik akan duduk untuk memangkulkan hadits dia berwudlu, mandi, memakai minyak wangi, membakar buhur ( kayu wangi), menyisir jenggotnya, kemudian duduk di tempat mengajarnya dengan tenang dan penuh kewibawaan, apabila ada orang yang mengeraskan suara dalam majelisnya, maka dia memintanya seraya mengatakan : ya ayyuhal ladziina amanuu la tarfa'u ashwatikum fauqa sautinnabiyyi...(surat Al-Hujurat : 2). Dan dia tidak suka menceritakan hadits di jalan dalam keadan berdiri dan tergesa-gesa seraya mengatakan : aku ingin agar hadits yang aku ceritakan dari Rasulullah saw bisa di pahami dan jelas. Kemuliaan akhlak dan budi pekertinya tidakk diragukan lagi sehingga murid-murid Imam Malik mengambil pelajaran akhlak dan budi pekertinya lebih banyak daripada ilmunya.


F. Kehati-hatiannya dalam Berfatwa
Suatu hari Imam malik di tanya 48 pertanyaan dan dia menjawab " aku tidak tahu " dalam 32 pertanyaan, Khalid bin Khadasy berkata aku datang pada Imam Malik dengan membawa 40 pertanyaan dan dia tidak menjawab kecuali hanya 5 pertanyaan.


G. Berpegang Teguhnya pada Sunnah dan Sikap Kerasnya pada Ahli Bid'ah
Suatu hari datang seorang laki-laki pada Imam Malik, kemudian bertanya tentang suatu masalah, dan Imam Malik menjawab dengan hadits dari Rasulullah saw lalu orang tersebut berkata : kalau menurut pendapatmu bagaimana? maka Imam Malik membaca ayat (..........fal yahdzarulladiina yukhalifuuna 'an amrihi an tushiibahum fitnatun au yushiibahum 'adzaabun 'aliim) surat an-nur : 63. Imam Syafi'i menceritakan : stiap Imam Malik di datangi sebagian ahli al-ahwak atau ahli bid'ah maka dia selalu mengatakan : sesungguhnya aku berada diatas perkara yang jelas dari agamaku, adapun kamu adalah orang yang penuh dengan kearaguan maka pergilah dan bergabunglah dengan orang yang ragu-ragu sepertimu, dan Imam Malik mengusir dia dari majelisnya.


H. Teman SEjawat atau Seangkatan, Guru-Guru dan Murid-murid
Al-Imam Abu Qosim 'Abdullah Adzulagi menyatakan bahwa : imam Malik mengambil ilmu dari 900 syaikh diantaranya 300 dari kalangan tabi'in, 600 dari tabi'i tabi'un.

Guru-guru yang terkenal diantaranya : Nafi', Sa'id Al-Muqabiri, Wahab bin Kaisan, Ibnu Syihab Azzuhri, Ibnu Al-Munkadiri, 'Abdullah bin Dinar, Abu zinad, Ayyub Assuhtiyani dan banyak lagi selain mereka.

Teman-teman sejawat atau seangkatan diantaranya : Al-Auza'i, Attsauri, Al-Lais dan masih banyak lagi selain mereka, murid-muridnya yang terkenal diantaranya : 'Abdullah bin Mubarak, Yahya bin Sa'id Al-Qatan, 'Abdurrahman bin Mahdi, Sa'id bin manshuri, Yahya bin Yahya dan masih banyal lagi selain mereka.


I. Karya Tulisnya dalam Ilmu Hadits
Imam Malik memiliki karya tulis yang agung dalam bidang ilmu hadits yaitu : Kitab Al-Muwathok, dia menulisnya dalam kurun waktu 40 tahun, pada awalnya berisikan sekitar 10000 hadits yang diambil dari hadits-hadits yang diriwiyatkan oleh ahli Hijaz, kemudian dia terus menerus mencermati dan meneliti kembali isi kitab tersebut setiap tahun dan membuang darinya hingga tersisa kurang lebih 344 hadits, dan dia tambah dengan ucapan-ucapan sahabat, tabi'in dan dari orang-orang sesudah mereka serta ucapan-ucapan Imam malik sendiri.

Imam Malik mengatakan : aku telah mengajukan kitabku ini kepada 70 fuqohak dari fuqohak madinah, ternyata mereka sependapat denganku lalau aku menamakan kitabku ini "Al-Muwathok" sebagian ahli hadits memasukkan kitab Al-Muwatok dalam "Kitab Sunnah" bukan Sunnah Ibnu Majah karena di anggap kita Al-Muwathok lebih shohih daripada sunnah Ibnu Majah.

J. Beberapa Ucapan Hikmah Imam Malik

1. Kullu ahadin yukhadu min qaulihi wayutraku illa shohibu hadzal qabri

artinya : setiap orang ucapannya diambil dan di tinggalkan penghuni kuburan ini (Rasulullah saw).

2. Laa yukkhodu 'ilmu 'an arba'ah : safiitin yu'linussafaha wa in kanan arwannaasi, washoohibi bid'ati yad'uu ila hawahu, wa man yakdzibu fii hadiitsinnaasi wa in kuntu laa attahimuhu fil haditsi, wa sholihiin 'abidin faa dlilin idzaa kanaa laa yahfadzu maa yuhadditsu bihi.

Artinya : ilmu tidak pantas diambil (dipelajari) dari 4 orang :

1. orang bodoh yang jelas bodoh meskipun paling banyak riwayatnya.

2. pelaku bid'ah yang mengajak mengikuti hawa nafsunya.

3. orang yang bercerita dusta pada manusia meskipun aku tidak mencurigainya berdusta dalam hadits.

4. orang yang shalih, ahli ibadah, mempunyai keutamaan tapi tidak hafal atau menguasai terhadap apa-apa yang diriwayatkan.


K. Wafatnya
Imam Malik wafat pada 14 rabi'ul awal 179 H dalam usia 89 tahun dan disholati oleh amir Madinah 'Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim.

No comments:

Post a Comment